Istri Saifudin Jaelani Tidak Dinafkahi Tiga Bulan

Sunday, August 16, 2009

CIREBON, KOMPAS.com - Cholifah Sari (29), istri Saifudin Jaelani alias Saifudin Zuhri, perekrut teroris bom bunuh diri di JW Marriot dan Ritz Carlton, ternyata tidak diinafkahi selama tiga bulan oleh suaminya. Cholifah pun terpaksa pulang ke rumah orang tuanya di Kelurahan Perbutulan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Berdasarkan cerita dan pengakuan Juli (22), adik Cholifah Sari, kakak perempuannya baru saja pulang dari Bogor, tiga hari yang lalu , setelah tidak ada kabar selama tujuh bulan. Ironisnya, selama tiga bulan terakhir, Cholifah yang dinikahi Saifudin sekitar 10 tahun lalu, tidak dinafkahi. Akibatnya, dia hanya bertahan dengan bahan makanan yang ada atau menjual barang-barang yang dimiliki.

"Kakak saya nekat pulang karena sudah tidak punya uang lagi. Apalagi anak-anaknya, sering sakit-sakitan. Gantian, kadang yang kecil, setelah itu yang besar," ujar Juli, Sabtu (15/8) , di rumah orang tuanya di Kelurahan Perbutulan, Kabupaten Cirebon.

Selama tiga bulan itu juga, Saifudin tidak pernah mengabari keberadaannya, apalagi memberi uang untuk hidup keluarganya. Sampai-sampai, untuk pulang ke rumah orang tuanya, Cholifah menjual kalung anaknya, Ujay (6).

Selama tinggal di Bogor, dia juga tidak dibekali telepon seluler, bahkan televisi. Akibatnya, dia tidak mengetahui perkembangan berita tentang dugaan keterlibatan suaminya dalam jaringan teroris.

Kejenuhan dan keletihan, sebenarnya sudah dirasakan Cholifah karena Saifudin sering berpindah-pindah rumah. Dia terpaksa harus ikut berpindah-pindah. Keakraban keluarga Cholifah dengan Saifudin pun sangat renggang. Tidak banyak obrolan yang mereka lakukan saat Saifudin berkunjung ke Cirebon.

Saifudin merupakan adik dari Sucihani, istri dari Ibrohim, salah seorang otak dari peristiwa pengeboman di dua hotel berbintang, 17 Juli lalu. Selama tinggal di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Saifudin taat beribadah. Namun, sebagian warga juga tak banyak yang tahu sosok Saifudin di desa, bahkan Agus Sudiadi, Kepala Dusun Kliwon Desa Sampora, belum pernah bertemu Saifudin.

Meski ada di rumah, saat ditemui wartawan, Cholifah memilih tidak ingin menemui wartawan. Oleh karena itu, semua informasi diwakili oleh adiknya.

Selain itu, kondisi Cholifah juga masih syok dengan kabar keterlibatan suaminya dalam jaringan teroris. "Mohon maaf, kalau untuk keterangan saya bisa sampaikan. Tetapi, untuk wawancara yang direkam atau mengambil gambar rumah kami, saya minta tidak," ujar Juli kepada para wartawan.

Sumber : www.kompas.com

Labels:
Bookmark and Share

0 comments: