Pers Ganggu Pengejaran Teroris
Wednesday, August 19, 2009JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian mengaku, pemberitaan media mengganggu penyelidikan polisi dalam mengungkap pelaku terorisme. Belum lama ini polisi terpaksa menangkap dua orang karena perburuan terhadap mereka diberitakan media.
Kepala Humas Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Irjen Pol Nanan Soekarna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (19/8), mengungkapkan, polisi terpaksa menangkap Iwan dan Ali karena perguntitan terhadap keduanya keburu diberitakan media.
Sebelumnya, tutur Nanan, polisi hanya membuntuti Iwan. Namun, akibat pemberitaan di media massa, Iwan mematikan ponselnya. Polisi pun terpaksa menangkapnya karena khawatir Iwan akan melarikan diri. "Ini contoh yang sangat faktual tim di lapangan terganggu karena ekspos di media," katanya.
Ali diduga warga negara Arab Saudi. Bersama Iwan, dia diduga terlibat dalam pendanaan bom di Mega Kuningan. Namun, pihaknya masih menyelidiki lebih jauh apakah identitas tersebut benar. "Masih diselidiki, apa warga negara palsu atau tidak. Kan identitasnya bisa dipalsukan," kata Nanan.
Sumber : www.kompas.com